Pedagang, Mahasiswa dan Ulama Tolak Rencana Pendirian Mal Tegalgubug
Minggu, 06 Agustus 2017
Comment
MEJAHIJAU.NET, Cirebon - Puluhan pedagang, mahasiswa dan juga ulama melakukan aksi unjuk rasa menolak rencana pembangunan Pusat Grosir Tegalgubug Cirebon (PGTC) tepat di depan Pasar Sandang Tegalgubug di Jalan Raya Pantura, Cirebon, Sabtu 5 Agustus 2017.
Pendirian PGTC jelas akan memengaruhi pendapatan para pedagang lapak di Pasar Sandang Tegalgubug, dan juga dapat membunuh kearifan lokal.
"Pasar sandang Tegalgubug adalah pasar sandang tradisionil terbesar di Asia Tenggara yang telah berjalan dalam hitungan generasi, dan telah menjadi kearifan lokal dan ikon Kabupaten Cirebon. Pendirian Mal tegalgubug (PGTC), jelas akan mematikan kearifan lokal," tegas Korlap Aksi, Ismail Fahmi, di lokasi aksi.
Ismail Fahmi, yang juga adalah Ketua Paguyuban Pedagang pasar Tegalgubug mengatakan, pihaknya akan mendatangi kantor Bupati dan juga gedung DPRD Kabupaten Cirebon, meminta agar rencana pembangunan MAl Tergalgubug trersebut dibatalkan.
"Bila perlu kita akan ke DPR RI di Jakarta untuk mempertahankan Pasar Sandang Tegalgubug," tandas Ismail.
Ditambahkanya, penolakan kehadiran PGTC sudah menjadi harga mati para pedagang dan juga warga Desa Tegalgubug, karena kehadiran PGTC sama halnya dengan mendirikan pasar sandang Tegalgubug II, hanya saja dengan konsep modern.
Menurutnya, Pasar Sandang Tegalgubug yang ada sekarang sudah baik, dan familiar bagi para pengunjungnya bai yang datang dari Jawa, luar Jawa, bahkan ada yang ada dari luar negeri.
"Yang diperlukan hanyalah perbaikan infrastruktur, bukan dengan membangun Mal Tegalgubug," tegas Ismail.
Pasar sandang tradisional Tegalgubug. (Foto: Ist) |
Hal yang sama disampaikan KH Nadziri Siradj, menurutnya pembangunan PGTC bukan saja akan menggerus omset pedagang, tetapi juga membunuh kearifan lokal.
"Ini (Pasar Sandang Tegalgubug adalah kearifan lokal. Mereka tahu tidak bagaimana perjuangan warga Desa Tegalgubug membangun pasar ini hingga menjadi pasar sandang terbesar di Asia Tenggara," kata Nadziri yang juga pengasuh Ponpes Atg-Taqwa As-Salafiyah di Desa Tegalgubug.
Pasar Sandang Tegalgubug berlokasi di Jalan Raya Pantura Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, berdiri di atas lahan seluas 30 Ha, terdiri dari sekitar 9 blok.
Kegiatan perdagangan dilakukan hanya dua kali seminggu yaitu pada hari Selasa dan Sabtu.
.jamal/me
0 Response to "Pedagang, Mahasiswa dan Ulama Tolak Rencana Pendirian Mal Tegalgubug"
Posting Komentar