Mahasiswa dan Pemuda Desak Kasus Korupsi e-KTP Tidak Berhenti di Setya Novanto
Jumat, 26 Januari 2018
Comment
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Ratusan massa yang menamakan dirinya Komando Aksi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (Kompak) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntaskan kasus korupsi proyek e-KTP, dan tidak berhenti pada mantan Ketua DPR RI Setya Novanto.
Gelaran aksi yang disertai topeng wajah para anggota DPR yang diduga terlibat korupsi proyek e-KTP, dilakukan di depan Gedung KPK Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat, 26 Januari 2018.
“Kasus ini jangan sampai berhenti di Setya Novanto saja. Kami mendesak KPK agar segera mengusut nama-nama Anggota DPR periode 2009-2014 lainya yang terima duit e-KTP, tanpa pandang bulu,” kata Yovni, salah seorang orator.
Yovni berjanji bahwa pihaknya akan terus menyuarakan tuntutan tersebut hingga KPK menuntaskannya.
Para demonstran selain membawa poster dna spanduk, juga membawa pocong-pocongan yang bertuliskan nama para anggota DPR Komisi II periode 2009-2014, yang diduga menikmati dana korupsi proyek e-KTP.
Nama-nama pada pocong-pocongan tersebut sebetulnya sudah dibeberkan dalam persidangan-persidangan perkara korupsi proyek e-KTP sebelumnya, diantaranya, Yasonna Laoly (saat ini menjabat Menteri Hukum dan HAM), Ganjar Pranowo (saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah), Teguh Juwarno, Olly Dondokambey, Tamsil Linrung
“Nama-nama tersebut sudah diungkap dalam persidangan, termasuk jumlah uang yang diterima. Oleh karenanya kami minta KPK segera menyeret mereka yang menikmati uang panas KTP El,” imbuhnya.
Dalam perkara ini, mantan Ketua DPR Setya Novanto disebut mendapat USD7.3 juta, dari total nilai korupsi yang mencapai Rp2,3 triliun.
Dalam catatan mejahijau.net, anggota DPR lainya menerima sejumlah uang yang berbeda-beda:
1. Anas Urbaningrum (Ketua Fraksi Partai Demokrat, USD5.5)
2. Melcias Marchus Mekeng (Ketua Banggar DPR, USD1.4 juta)
3. Olly Dondokambey USD1.2 juta
4. Tamsil Linrung USD700,000
5. Mirwan Amir sejumlah USD1.2 juta
6. Arif Wibowo USD108,000
7. Chaeruman Harahap USD584,000 dollar AS dan Rp26 miliar
8. Ganjar Pranowo USD520,000
9. Agun Gunandjar Sudarsa USD1.047 juta
10. Mustokoweni USD408.000
11. Ignatius Mulyono USD258,000
12. Taufiq Effendi USD103.000
13. Teguh Juwarno USD167,000
14. Yasonna Laoly USD84,000
15. Khatibul Umam Wiranu USD400,000
16. M Jafar Hafsah USD100,000
17. Ade Komarudin USD100,000
.mar/me
Gelaran aksi yang disertai topeng wajah para anggota DPR yang diduga terlibat korupsi proyek e-KTP, dilakukan di depan Gedung KPK Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat, 26 Januari 2018.
“Kasus ini jangan sampai berhenti di Setya Novanto saja. Kami mendesak KPK agar segera mengusut nama-nama Anggota DPR periode 2009-2014 lainya yang terima duit e-KTP, tanpa pandang bulu,” kata Yovni, salah seorang orator.
Yovni berjanji bahwa pihaknya akan terus menyuarakan tuntutan tersebut hingga KPK menuntaskannya.
Para demonstran selain membawa poster dna spanduk, juga membawa pocong-pocongan yang bertuliskan nama para anggota DPR Komisi II periode 2009-2014, yang diduga menikmati dana korupsi proyek e-KTP.
Nama-nama pada pocong-pocongan tersebut sebetulnya sudah dibeberkan dalam persidangan-persidangan perkara korupsi proyek e-KTP sebelumnya, diantaranya, Yasonna Laoly (saat ini menjabat Menteri Hukum dan HAM), Ganjar Pranowo (saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah), Teguh Juwarno, Olly Dondokambey, Tamsil Linrung
“Nama-nama tersebut sudah diungkap dalam persidangan, termasuk jumlah uang yang diterima. Oleh karenanya kami minta KPK segera menyeret mereka yang menikmati uang panas KTP El,” imbuhnya.
Dalam perkara ini, mantan Ketua DPR Setya Novanto disebut mendapat USD7.3 juta, dari total nilai korupsi yang mencapai Rp2,3 triliun.
Dalam catatan mejahijau.net, anggota DPR lainya menerima sejumlah uang yang berbeda-beda:
1. Anas Urbaningrum (Ketua Fraksi Partai Demokrat, USD5.5)
2. Melcias Marchus Mekeng (Ketua Banggar DPR, USD1.4 juta)
3. Olly Dondokambey USD1.2 juta
4. Tamsil Linrung USD700,000
5. Mirwan Amir sejumlah USD1.2 juta
6. Arif Wibowo USD108,000
7. Chaeruman Harahap USD584,000 dollar AS dan Rp26 miliar
8. Ganjar Pranowo USD520,000
9. Agun Gunandjar Sudarsa USD1.047 juta
10. Mustokoweni USD408.000
11. Ignatius Mulyono USD258,000
12. Taufiq Effendi USD103.000
13. Teguh Juwarno USD167,000
14. Yasonna Laoly USD84,000
15. Khatibul Umam Wiranu USD400,000
16. M Jafar Hafsah USD100,000
17. Ade Komarudin USD100,000
.mar/me
0 Response to "Mahasiswa dan Pemuda Desak Kasus Korupsi e-KTP Tidak Berhenti di Setya Novanto"
Posting Komentar