Pasukan Oranye Diteror Pemecatan, dan Diperas
Senin, 16 Januari 2017
Comment
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Petugas Kebersihan Harian Lepas (PHL) atau yang biasa disebut pasukan oranye, belakangan ini, mendapat teror pemecatan dari pihak-pihak yang dipandang berwenang.
Teror itu mereka terima, terutama sejak sang Gubernur Basuki Tjahaja Purnama berstatus Nonaktif karena mengikuti kampanye, dan para pasukan oranye mencoba mengadukan nasibnya kepada Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni sumarsono.
Soni Sumarsono menerima puluhan PHL yang datang dari wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Mereka menyampaikan rasa kekhawatiran mereka atas nasib dan status mereka yang dibyang-bayangi pemecatan setiap saat mengingat status mereka sebagai pekerja harian lepas.
Dedi, salah seorang PHL dari Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, mengaku dipungut Rp 500.000 oleh oknum tertentu di kelurahannya agar dirinya tidak dipecat.
"Saya dimintain Rp 500.000, sama orang PPSU (Petugas Prasarana Sarana Umum). Dia ngaku dekat sama Lurah, dia bilang, nanti dia akan diperjuangkan sama lurah agar kontrak saya tetap bisa lanjut. Dan dia minta Rp 500.000," kata Dedi.
Sumarsono juga menerima laporan, banyak PHL yang dipecat atau diputus kontraknya, padahal mereka sudah lama bekerja, memenuhi syarat, dan rajin bekerja.
"Tapi biar begitu banyak PHL yang dipecat, dan diganti dengan yang baru," terang Ismet, PHK yang lain.
.ram
0 Response to "Pasukan Oranye Diteror Pemecatan, dan Diperas"
Posting Komentar