Mentan Marah, Bulog Tidak Maksimal Serap Hasil Panen Petani

Mentan Marah, Bulog Tidak Maksimal Serap Hasil Panen Petani

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman
MEJAHIJAU.NET, Purworejo - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kecewa dan marah mengetahui Bulog (Badan Usaha Logistik) tidak maksimal menyerap padi hasil panen petani, sehingga petani dengan terpaksa menjual padinya kepada tengkulak dengan harga rendah.

Para petani menjual gabahnya kepada tengkulak di kisaran harga Rp2.500 - Rp3.000, sedangkan harga jual yang ditetapkan pemerintah yakni Harga Pembelian Pemerintah (HPP) adalah Rp3.700; per kilogram.

“Kami terpaksa, pak, jual kepada tengkulak, Rp 2.500 per kilogram, sebab Bulog tidak mau membeli gabah kami, kata Bulog kualitas padi kamii jelek,” kata seorang petani di Desa Megulung Kidul, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Kamis 9 Maret 2017.

Petani lainya menyampaikan bahwa paling tinggi harga beli gabah dari tengkulak adalah Rp3.000 per kilogram.

“Saya sangat prihatin, harga jual gabah petani hanya Rp2.500, itu rendah sekali. Saya kecewa dengan kinerja Bulog. Kita sudah bertekad untuk swasembada, bahkan menjadi pengekspor beras, maka jangan kecewakan petani yang telah ikut berjuang untuk merealisasikannya,” kata Amran.

Menteri Amran pun memerintahkan kepada Bupati Purworejo, Agus Sebastian, beserta jajaranya untuk melakukan gerakan Sergap (Serap Gabah Petani), dan selanjutnya diserahkan ke Bulog. 

Presiden, kata Amran, sudah menginstruksikan agar seluruh jajarannya membantu menjaga harga gabah pada saat panen raya agar tidak jatuh di bawah HPP, dengan dikeluarkanya Perpres Nomor 20/2017, yang kemudian dijabarkan lagi oleh Kementan lewat Permentan nomor 3/2017 tentang Pedoman Pembelian Harga Gabah dan Beras Petani.

Selain itu memantau penyerapan hasil panen petani, dalam kunjungannya tersebut Mentan juga memberikan bantuan alat-alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani di Purworejo. Sebanyak empat unit traktor roda empat, 20 unit traktor roda dua G300 Zeva, 20 unit traktor roda dua Impala dan empat unit rice transplanter diberikan untuk mempermudah kinerja petani.

Mentan juga memberikan bantuan benih padi sebanyak 575 ton untuk 23 ribu hektare sawah. Secara simbolis bantuan diberikan kepada beberapa perwakilan kelompok tani.

"Bantuan ini harus dimaksimalkan dengan baik, saya ingin bantuan ini diberikan kepada kelompok tani, jangan sampai salah sasaran," katanya saat berbincang dengan Bupati Purworejo, Agus Bastian.

Mentan berharap bantuan alsintan selain untuk mempermudah penggarapan sawah, alat tersebut juga bisa disewakan kepada pemilik sawah yang mempunyai lahan luas. Pihaknya juga berharap, bantuan tersebut dapat dimaksimalkan penuh untuk kepentingan petani di Purworejo.


.me

0 Response to "Mentan Marah, Bulog Tidak Maksimal Serap Hasil Panen Petani"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel